International Conference on Medicinal Plants (ICMP) yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Jember pada Oktober lalu turut mengundang pembicara dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT), Prof. Dr. Yuli Widiyastuti, MP. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Yuli menyampaikan informasi mengenai tanaman mahkota dewa, yaitu tanaman asli Indonesia yang banyak ditemukan di wilayah Papua. Mahkota dewa juga banyak dikenal sebagai pohon kehidupan oleh masyarakat Indonesia karena tanaman tersebut memiliki segudang manfaat untuk kesehatan. Selain sebagai obat, mahkota dewa sering ditanam sebagai tanaman ornamental karena budidaya mahkota dewa tergolong cukup mudah.

            Penggunaan mahkota dewa sebagai obat tradisional telah digunakan secara luas pada beberapa suku di Indonesia. Umumnya, bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah buah dan daun mahkota dewa. Dalam pemaparan materinya, Prof. Yuli mengungkapkan bahwa terdapat 119 ramuan herbal di Indonesia yang mengandung mahkota dewa. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan ramuan herbal tersebut antara lain hipertensi, kanker atau tumor, rematik, hiperglikemia, hiperlipidemia, gerd, dan lain-lain. Sejalan dengan hal tersebut, terdapat beberapa penelitian yang membuktikan bahwa senyawa kimia yang terkandung dalam mahkota dewa memiliki khasiat seperti yang telah disebutkan. Salah satu contohnya adalah kombinasi suplemen mahkota dewa dengan Adriamycin cyclophosphamide yang dilaporkan memiliki efek sinergis dalam mengurangi pertumbuhan tumor pada sel kanker payudara serta memberikan proteksi pada hati dan ginjal yang disebabkan Adriamycin cyclophosphamide. Dari penelitian tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan mahkota dewa dan Adriamycin cyclophosphamide  dapat meningkatkan efikasi Adriamycin cyclophosphamide dan mengurangi efek samping Adriamycin cyclophosphamide. Mahkota dewa juga berpotensi sebagai antibakteri, serta kandungan terpenoid, saponin, tannin, flavonoid, dan fenol pada mahkota dewa bermanfaat sebagai antiinflamasi. Banyaknya manfaat bagi kesehatan yang diperoleh dari tanaman mahkota dewa dapat menjadi acuan untuk pembudidayaan dan pelestariannya agar mendukung pemanfaatannya sebagai bahan baku industri jamu.