Empatpuluh orang apoteker mengikuti prosesi pengambilan sumpah dan pelantikan Apoteker angkatan ke-2 Tahun Akademik 2015/2016 Fakultas Farmasi Universitas Jember (12/3). Sumpah diambil secara langsung oleh Komite Farmasi Nasional (KFN)  di Gedung Soetardjo Universitas Jember.

Dalam pidato sambutannya, Rektor Universitas Jember Moh. Hasan, merasa yakin Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jember mampu menghasilkan lulusan apoteker yang professional, dan benar-benar memahami tugas seorang apoteker mulai dari hulu sampai ke hilir. Indikasi ini bisa dilihat pada saat proses pembelajaran apoteker. Selain kerja keras para civitas akademika juga tempat-tempat praktek kerja  apoteker yang memenuhi standard akreditasi.

Sejalan dengan Rektor, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Jember Lestyo Wulandari, S.Si., Apt., M.Farm., berharap lulusan apoteker Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jember diharapkan berusaha tetap belajar menambah wawasan keilmuan agar dapat berkiprah secara nasional maupun internasional, menjalin silaturahmi dan komunikasi dengan sejawat sesama profesi bidang kesehatan, menjunjung tinggi etika dan sumpah profesi serta dapat memelihara nama baik almamater.

Lestyo Wulandari juga menyampaikan bahwa apoteker yang mengikuti pengambilan sumpah tidak berasal dari Fakultas Farmasi Universitas Jember saja, melainkan ada juga yang berasal dari Program Studi Farmasi di beberapa perguruan tinggi di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Setelah melalui pendidikan di Program Studi Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Jember, mereka mengikuti uji sertifikasi kompetensi apoteker dan melakukan sumpah apoteker, maka  para lulusan apoteker memiliki kewenangan melaksanakan pekerjaan kefarmasian sebagai apoteker di seluruh Indonesia, dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dalam kesempatan yang sama perwakilan Ikatan Apoteker Indonesia Pusat Drs.Saleh Rustandi, M.M. Apt. menyampaikan bahwa pada saat ini masalah kesehatan menjadi masalah yang sangat komplek. Peran fasilitas kesehatan harus melalui pendekatan yang lebih holistic terhadap pengobatan. Hal ini memberi peluang kepada para apoteker di Indonesia untuk menempati posisi strategis di semua lini mata rantai pengelolaan obat.

Drs.Saleh Rustandi, M.M. Apt. menambahkan di sisi lain para apoteker Indonesia di hadapkan pada tantangan secara terus menerus untuk meningkatkan kompetensi di semua lini pekerjaan kefarmasian. Tidak dapat dipungkiri bahwa lini pelayanan kefarmasian yang berhubungan langsung dengan masyarakat merupakan titik terlemah dari pekerjaan kefarmasian. Oleh sebab itu bagi apoteker Indonesia harus bisa mengimplementasikan pelayanan kefarmasian sesuai yang tercantum dalam PP 51 Tahun 2009. Ia berharap apoteker harus senantiasa berada di tengah masyarakat untuk melakukan praktek korp profesi langsung, serta bertindak sebagai mitra profesi bagi tenaga kesehatan lainnya untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang lebih baik.

Sementara itu lulusan Apoteker terbaik angkatan yang ke-2 Tahun Akademik 2015/2016 Fakultas Farmasi Universitas Jember diraih oleh Khoirun Nisa’ S.Farm., Apt.  memperoleh predikat Dengan Pujian dengan IPK 3,89. (Tfk/dian).