Fakultas Farmasi Universitas Jember menggelar webinar dengan tema “Bahan Alam Indonesia sebagai Sumber Penemuan Obat untuk Penyakit Endemik dan Metabolik” pada Rabu, 15 Agustus 2025. Kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid ini berlangsung di Aula Fakultas Farmasi Universitas Jember dan melalui platform Zoom Meeting serta diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari berbagai angkatan. Acara menghadirkan dua narasumber dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yaitu Dr. Josephine Elizabeth, S.Si., M.Sc. dan Dr. Syahputra Wibowo, S.Si., M.Si.

(Sesi Dokumentasi Bersama)

Dalam pemaparannya, Dr. Josephine Elizabeth menyoroti potensi besar bahan alam Indonesia dalam penemuan obat antimalaria. Malaria masih menjadi penyakit endemik yang banyak ditemukan di wilayah tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Namun, kenyataannya terdapat resistensi terhadap obat yang sudah ada, seperti chloroquine dan artemisinin. Untuk mengatasi hal tersebut, tim riset BRIN tengah mengeksplorasi bakteri simbion dari invertebrata laut serta tumbuhan famili Meliaceae, seperti Aglaia spp., Chisocheton spp., dan Dysoxylum spp. sebagai sumber senyawa bioaktif antimalaria alami. Penelitian ini berpotensi dalam upaya pengembangan obat berbasis sumber daya alam lokal yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Materi kedua disampaikan oleh Dr. Syahputra Wibowo yang membahas hasil penelitian aktivitas daun gaharu (Aquilaria malaccensis) sebagai agen antidiabetes. Beliau menjelaskan bahwa pada tahun 2021 Indonesia menempati peringkat keempat dunia dalam jumlah penderita diabetes, dengan sekitar 90% merupakan diabetes tipe 2 yang berkaitan erat dengan pola makan dan gaya hidup. Meskipun obat oral seperti acarbose efektif menurunkan kadar gula darah, penggunaannya dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping seperti gangguan pencernaan. Melalui uji in vitro dan in silico, ekstrak kloroform daun gaharu menunjukkan aktivitas antidiabetes terbaik karena mengandung senyawa yang mampu menstabilkan albumin pada penderita diabetes. Temuan ini memperkuat potensi bahan alam lokal sebagai alternatif terapi yang aman, murah, dan mudah dijangkau.

(Sesi Tanya Jawab)

Sesi tanya jawab berlangsung antusias, di mana dosen dan mahasiswa aktif berdiskusi mengenai tantangan riset bahan alam, ancaman terhadap biodiversitas, serta strategi BRIN dalam pengembangan obat berbasis sumber daya alam. Para narasumber menekankan pentingnya kolaborasi lintas bidang antara biologi, kimia, dan farmasi untuk mempercepat proses penemuan obat baru dari bahan alam Indonesia.

(Sesi Pemaparan Materi)

Melalui kegiatan ini, Fakultas Farmasi Universitas Jember menunjukkan komitmennya dalam mendukung ilmu pengetahuan dan riset berbasis kekayaan hayati Indonesia. Webinar ini tidak hanya menambah wawasan peserta mengenai potensi besar bahan alam Indonesia dalam bidang farmasi, tetapi juga menumbuhkan semangat kolaborasi dan inovasi di kalangan akademisi. Dengan terus mendorong penelitian berbasis kearifan lokal, Fakultas Farmasi Universitas Jember berharap dapat berkontribusi dalam pengembangan fitofarmaka dan obat modern yang bersumber dari alam Indonesia.