Mahasiswa Magister Fakultas Farmasi Universitas Jember terjun ke masyarakat guna mengaplikasikan ilmu yang dipelajari dari dunia perkuliahan. Terdapat dua kelompok mahasiswa magister yang diterjunkan dengan membawa program unggulan masing-masing yang tentunya bermanfaat bagi masyarakat. Bertempat di Desa Sumberejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo, kedua tim melaksanakan programnya pada 22 Juni 2024. Sasaran dari kegiatan adalah para kader PKK desa Sumberejo yang kelak diharapkan mampu membagikan ilmu yang didapat dari kegiatan pengabdian.
(Dokumentasi Kegiatan)
Tim pertama terdiri dari Aditya Herjuno, Neny Poerwahyuningrum, Lutvi Anggraeni, dan Wardah Ameliya. Dengan bimbingan dari Dr. apt. Fifteen Aprila Fajrin, S.Farm., M.Farm., keempatnya mengusung pengabdian dengan judul “Penyuluhan dan Senam DAGUSIBU”. Penyuluhan yang diberikan terkait tentang cara mendapatkan, menggunakan, menyimpan, dan membuang obat dengan benar. Peserta juga diberi kesempatan berdiskusi dan tanya jawab untuk meningkatkan pemahaman. Selanjutnya dilaksanakan juga senam DAGUSIBU sebagai bagian dari kegiatan. Melalui kegiatan penyuluhan dan senam DAGUSIBU, para peserta, khususnya ibu-ibu PKK, diharapkan dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan obat yang aman dan bertanggung jawab. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi agenda rutin yang dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat Desa Sumberejo.
(Dokumentasi Kegiatan)
Tim kedua terdiri dari Afrian Rosyadi, Reza Diar Milanda, dan Khairinna Prihandini. Ketiganya didampingi oleh dosen pembimbing yang terdiri dari Dr. apt. Nuri, S.Si., M.Si., Dr. apt. Fifteen Aprila Fajrin, S.Farm., M.Farm., Dr. apt. Evi Umayah Ulfa, S.Si., M.Si., Dr. apt. Moch. Amrun Hidayat, S.Si., M.Farm., serta Dr. apt. Siti Muslichah, S.Si., M.Sc.. Dengan melibatkan ibu-ibu PKK setempat, kegiatan pengabdian yang diusung berjudul “Pelatihan Jamu Kekinian Kombinasi Bunga Telang, Kayu Manis, dan Jeruk Nipis”. Kegiatan diisi dengan pemaparan materi, diskusi, serta pelatihan praktis pembuatan jamu. Kegiatan ini bertujuan untuk melestarikan jamu sebagai warisan budaya Indonesia dengan mengajarkan pembuatan jamu modern menggunakan bahan-bahan alami seperti bunga telang, kayu manis, dan jeruk nipis. Selain itu, kegiatan ini diharapkan dapat mendorong kewirausahaan di kalangan masyarakat setempat, sehingga mereka dapat memanfaatkan bahan-bahan alami untuk meningkatkan taraf kesehatan dan perekonomian mereka.
(Dokumentasi Kegiatan)
Berhasilnya kedua kegiatan pengabdian ini semoga dapat memotivasi generasi-generasi selanjutnya agar bisa terus mengamalkan ilmu yang didapat dengan berdampak melalui pengabdian masyarakat. “Apapun yang dilakukan oleh seseorang itu, hendaknya dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, bermanfaat bagi bangsanya, dan bermanfaat bagi manusia di dunia pada umumnya” – Ki Hadjar Dewantara.