Hari pertama penyelenggaraan International Conference on Medicinal Plants (ICMP) 22 Oktober 2022, oleh Fakultas Farmasi Universitas Jember dimeriahkan dengan pemaparan materi pada konferensi yang disampaikan beberapa pembicara ternama. Salah satunya adalah pembicara dari Qassim University (Kingdom of Saudi Arabia), Dr. Khalid Hamid Musa. Dalam plenary session yang menjadi kesempatan peserta untuk memperoleh pengetahuan dari pemateri, Dr. Khalid menyuguhkan informasi menarik terkait potensi kurma sebagai agen antioksidan. Awal pemaparan materi, Dr. Khalid menjelaskan bagaimana kurma dekat dengan umat muslim, utamanya masyarakat Saudi Arabia. Hal tersebut dapat menjadi benefisial untuk pemanfaatannya dalam pengujian aktivitas farmakologis. Pengenalan tentang varietas kurma yang beragam dan morfologi anatomi kurma juga menjadi bahasan yang menarik, karena selama ini Indonesia sebagai masyarakat yang menggemari kurma jarang mengetahui hal tersebut.
Potensi aktivitas farmakologis yang ditunjukkan oleh kurma yaitu sebagai agen antihiperlipidemia, proteksi gastrointestinal, antikanker, antiinflamasi, antibakteri, antifungal, juga antioksidan. Pembahasan kemudian berfokus pada pengujian aktivitas antioksidan yang ditunjukkan oleh sembilan varietas sampel kurma, melalui metode DPPH (1,1-difenil-2-pikrilhidrazil) dan NO (nitrit oksida). Dari pengujian yang dilakukan, dihasilkan kesimpulan bahwa kurma varietas Ajwa merupakan jenis kurma yang menunjukkan nilai penghambatan NO terbesar. Adapun analisis kandungan fitokimia kurma di antaranya senyawa ferulic acid, sinapic acid, syringic acid, rutin, dan masih banyak senyawa lainnya, yang mungkin berperan dalam aktivitas antioksidan yang ditunjukkan dalam pengujian. Oleh karenanya, penelitian oleh Dr Khalid ini masih akan terus berlanjut untuk melihat potensial farmakologi dari konstituen kimiawi kurma dan mekanisme yang terlibat dalam aktivitas biologis yang ditunjukkan.