Jember, 23 April 2022. Semarak Ramadhan 1443 H dilengkapi dengan kegiatan positif dari Fakultas Farmasi Universitas Jember yang menggelar seminar dengan tema “Meraih Sehat Fisik dan Mental dengan Puasa”. Kegiatan ini bertujuan untuk mengisi satu hari di bulan Ramadhan dengan mencari keutamaan menuntut ilmu sebagai salah satu amalan baik di bulan suci bagi umat beragama Islam.
Seminar ini diawali dengan sambutan Dekan Fakultas Farmasi, Dr. apt. Nuri, S.Si., M.Si., yang mengemukakan rasa bersyukurnya bahwa pihak Fakultas Farmasi Universitas Jember dapat menggelar kegiatan yang membawa ilmu dan manfaat yang baik di tengah-tengah pelaksanaan ibadah puasa Ramadhan. Kemudian, jalannya seminar dipandu oleh apt. Ika Norcahyanti, S.Farm., M.Sc. yang menjelaskan beberapa pengantar seminar dan deskripsi singkat terkait topik yang diangkat dalam seminar. Nara sumber pertama, yaitu apt. Afifah Machlaurin, M.Sc., memaparkan manfaat puasa Ramadhan bagi kesehatan fisik individu yang menjalankan puasa Ramadhan. Adapun penjelasan oleh apt. Afifah Machlaurin, M.Sc. dirujuk dari beberapa penelitian review yang menekankan dampak positif dari puasa, seperti peningkatan sistem imun tubuh, menurunkan body mass index, dan beberapa manfaat yang lain yang ditemui di pasien dengan penyakit kronis. Dampak positif yang ditemui tersebut tidak senantiasa berlaku untuk setiap individu yang menjalankan puasa Ramadhan, sehingga masih perlu pengawasan dokter apabila seseorang yang puasa tersebut memiliki riwayat penyakit kronis yang membutuhkan kontrol tertentu yang melibatkan pola makan dan konsumsi obat yang diresepkan. Beliau juga berpesan di akhir penyampaiannya untuk menjadi pribadi yang bersyukur dapat menjadi bagian dari umat Islam yang mampu menjalankan puasa Ramadhan dalam kondisi yang sehat.
Pada kesempatan berikutnya, materi tentang manfaat puasa bagi kesehatan mental disampaikan oleh dr. Era Catur Prasetya, SpKJ., beliau menyampaikan materi tentang bagaimana ramadhan akan menyehatkan manusia tidak hanya secara fisik tetapi juga secara batin. Dalam pemaparannya, beliau mengungkapkan bahwa terdapat hampir 95.000 pikiran yang dipikirkan setiap hari adalah pikiran-pikiran yang sama dengan hari sebelumnya. 80% dari 95.000 pikiran yang sama merupakan Automatic negative thought. Pikiran-pikiran ini akan terus terngiang tiap hari dan menyebabkan kecemasan. Menurut beliau, dalam konteks psycho-spiritual, kecemasan pada manusia timbul karena adanya ketidak seimbangan antara pikiran, perasaan, dan tubuh. Sehingga penting menghubungkan hati, pikiran, dan tubuh manusia dengan Sang Pencipta.
“Ternyata salah satu hal yang menyebabkan itu terjadi adalah kita tidak mindfull. Kita tidak menyadari posisi kita. Tubuh kita disini, pikirannya soal dimarahi dosen. Tubuhnya disini, pikirannya tentang proposal. Hal tersebut yang menyebabkan kecemasan sering terjadi. Dalam psycho-spiritual adalah agar heart, body, mind selalu terhubung dengan Dzat Pencipta.”, ungkap beliau.
Dalam mengatasi pikiran-pikiran negatif, dr. Eka Catur Prasetya, SpKJ., mengungkapkan agar manusia bisa menerima dan mengakui hal-hal dalam pikiran negatif yang terekspresikan dan menetapkan langkah untuk selanjutnya, sehingga terjadi resolusi.
“Semakin ditumpuk-tumpuk, disimpen, dipendam, tidak akan pernah menyelesaikan masalah yang ada. Suatu saat akan explode, dan akhirnya menjadi incomplete resolution.” tutur beliau kemudian.
Dalam penutupannya beliau menyampaikan pesan dan berharap semoga puasa kali ini dapat menyehatkan dan merasa bahwa Allah SWT selalu menyertai apa yang kita lakukan.