Co-Edited by Afriza dan Arini
Universitas Jember (UNEJ) mengadakan acara ICCTF (Indonesia Climate Change Trust Fund) 2019 pada Rabu 31 Juli 2019 pukul 9.00-15.00 WIB di depan kantor rektorat yang dihadiri oleh segenap civitas akademik UNEJ serta tamu dari Menteri BAPPENAS Bambang Brodjonegoro. Menurut Agung Purwanto selaku kepala Humas UNEJ, diselenggarakannya acara ini adalah sebagai wadah dalam mencari solusi yang konkrit guna mengatasi masalah perubahan iklim melalui pembangunan ekonomi yang hijau dan rendah karbon.
Beberapa fakultas yang ada di UNEJ dan lembaga-lembaga lain juga turut serta memeriahkan acara ini dengan cara memamerkan hasil produk inovasi mereka di stand-stand yang telah disediakan, tak terkecuali Fakultas Farmasi UNEJ yang lebih berfokus pada produk kemosensor-farmasetik. Di bidang kemosensor didampingi oleh Moch. Amrun S.Farm., M.Farm., Apt. dengan produk inovasi berupa “Sensor Kesegaran” yang diaplikasikan dalam produk sayuran maupun buah, seperti cabai hijau, tomat, dan jamur tiram putih. Kerja sensor ini dipengaruhi oleh kondisi atmosfer sampel yang ada dalam kemasan, dimana nantinya dapat dengan mudah dibaca oleh konsumen melalui perubahan warna yang ditunjukkan, yaitu kategori segar, masih segar, dan busuk. Sensor kesegaran yang lain yakni sensor berbasis flavonoid maupun strip test kadar total fenolik dalam berbagai sampel minuman. Inovasi ini menarik minat pengunjung dikarenakan hanya dengan melihat warna yang tertera dalam kemasan, maka konsumen akan bisa dengan mudah menilai tingkat kesegaran sekaligus mengetahui kandungan senyawa flavonoid maupun fenolik didalamnya.
Pak Amrun dan timnya
Di bidang farmasetik didampingi oleh Lestyo Wulandari S.Si., M.Farm., Apt. dengan produk berupa sabun antibakteri, sampo dan creambath antiketombe dari tanaman sereh wangi. Mengingat nilai jual tanaman sereh wangi yang rendah, bu Lestyo selaku dekan Fakultas Farmasi didorong oleh rektor UNEJ untuk mengembangkan tanaman sereh wangi yang ada di Wahana Edukasi Tanaman Obat (WETO) UNEJ di Kecamatan Jubung. Tanaman sereh yang dikembangkan tersebut sudah melalui proses destilasi atau proses penyulingan untuk mendapatkan minyak atsirinya. Minyak atsiri yang akan dikembangkan menjadi beberapa sediaan kosmetik ini dapat dipastikan merupakan minyak yang bermutu dan berstandar karena sudah melalui beberapa tahapan uji lainnya.
Pada akhirnya, produk-produk inovasi yang telah dihasilkan dipamerkan dalam acara ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam membantu tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Pak Amrun dan Bu Lestyo saat mempresentasikan hasil produk inovasinya