by Arini on October 08
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia Yogyakarta telah mengadakan The 2nd International Conference on Pharmacy Research and Practice (ICPRP) pada tanggal 4-6 Oktober 2018 di Ballroom The Alana Yogyakarta Hotel. Kegiatan yang bertemakan “Accelerating pharmacy education and research, responding global development on pharmaceutical regulation and practice” ini dilaksanakan dalam rangka memperingati Lustrum IV Jurusan Farmasi UII yang menghadirkan 2 keynote speakers, 2 plenary speakers, serta 14 invited speaker dari berbagai negara dimana semuanya akan melaporkan dan berbagi pengalaman terkait inovasi, ide, dan hasil penelitian yang mereka miliki. Beberapa tokoh kenamaan dari luar negeri yang diundang kali ini yaitu Professor Christopher J. Turner dari Universitas Colorado Amerika Serikat, Prof Patrick A Ball dan Prof Hana Morissey dari University Wolverhampton Inggris dan Prof Timothy Chen dari University Sidney Australia.
Di dalam konferensi internasional kali ini tentu juga terdapat serangkaian acara seperti presentasi paper secara oral dan poster. Total peserta presentasi oral adalah 44 orang sedangkan untuk presentasi poster ada 58 orang yang kebanyakan merupakan dosen, peneliti, praktisi, serta beberapa mahasiswa Apoteker dan S1 Farmasi dari berbagai negara, yang mana dua mahasiswa Farmasi UNEJ kali ini juga turut ambil bagian. Mereka adalah Bagus Tri Laksono (152210101062) dan Arini Fitria Zain (152210101084) yang berkesempatan mempresentasikan papernya secara oral. Kedua mahasiwa ini tidak serta merta mengikutkan papernya, melainkan mereka telah mempersiapkan secara matang di bawah bimbingan Bu Lusia Oktora Ruma Kumala Sari, S.F.,M.Sc.,Apt.
Bagus mempresentasikan paper dengan judul “Preparation And Characterization Hollow Microsphere Diclofenac Sodium”. Dalam papernya, Bagus menyampaikan bahwa tujuan yang diharapkan dari adanya penelitian tersebut adalah untuk mengetahui preparasi dan karakterisasi pada formula sistem pelepasan obat Na Diklofenak yang dibuat terkontrol melalui sistem penghantaran obat dalam bentuk hollow microsphere. Hollow microsphere dipilih guna mengatasi masalah dan kelemahan yang dimiliki oleh Na Diklofenak seperti bioavailabilitas yang cukup rendah yaitu 55% karena 99% terikat pada protein plasma, waktu paruh yang pendek yaitu 1-3 jam, efek samping pada gastrointestinal, serta termasuks ke dalam klasifikasi BCS kelas II melalui nilai entrapment efficiency (EE) yang tinggi. Preparasi pada hollow michrosphere Natrium Diklofenak menggunakan metode emulsion solvent evaporation bentuk oil in water (o/w) dengan menggunakan polimer HPMC sebagai polimer hidrofilik dan Etil Selulosa (EC) sebagai polimer hidrofobik. Namun tentunya banyak faktor yang dapat mempengaruhi nilai EE hollow microsphere berbasis EC dan HPMC seperti contohnya rasio EC dan HPMC, rasio obat polimer, rasio pelarut, kecepatan dan lama pengadukan, konsentrasi emulsifier dan temperatur media pendispersi dapat mempengaruhi ukuran partikel, yield (efisiensi) dan buoyancy sehingga dilakukan percobaan dengan 16 formula berbeda.
Sedangkan Arini mempresentasikan paper dengan judul “Preparation And Characterization Of Propranolol Hidrocloride Buccal Mucoadhesive Tablet”. Dalam papernya, Arini menyampaikan bahwa salah satu obat antihiperstensi seperti Propranolol HCl memiliki beberapa masalah terkait bioavailabilitas yang rendah (<50%) dan waktu paruh eliminasi yang pendek antara 2-6 jam. Masalah tersebut dapat diatasi dengan membuat sediaan tablet lepas lambat dengan sistem penghantaran mucoadhesive, salah satunya melalui buccal mucoadhesive agar kadarnya bertahan lebih lama dalam plasma serta menjaga lokasi penyerapan Propranolol HCl yang efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengkarakterisasi pengaruh Carbopol®-HPMC (Hydroxypropyl Methylcellulose) dan Carbopol®-CMC Na (Sodium Carboxymethyl Cellulose) sebagai polimer mukoadhesif bukal menggunakan teknik kompresi langsung melalui 8 formula berbeda.
Bagus dan Arini ketika selesai presentasi
Bagi keduanya, mengikuti konferensi internasional kali ini merupakan pengalaman baru yang sangat berharga dalam mengasah soft skill berbicara di hadapan audience yang tentunya sudah expert di bidang Farmasi. Selain itu mampu membuka mata dan fikiran mereka terkait proses pembelajaran yang baik berbasis penerapan pengalaman agar didapatkan percepatan internasionalisasi melalui pemikiran yang global. Semoga kegiatan-kegiatan seperti ini dapat terus difasilitasi oleh Fakultas untuk menunjang proses penggalian dan pengembangan potensi, serta upgrading pengetahuan maupun pengalaman di skala internasional bagi mahasiwa, sehingga bisa berdampak pada kemanfaatan bersama, khususnya dalam upaya memajukan Fakultas Farmasi kita tercinta ini.
Bagus dan Arini bersama presentator lainnya