by Dewi DS, Arini on August 14
Pada tanggal 25 Juli 2018 lalu, Fakultas Farmasi menyelenggarakan kegiatan 1st Workshop on Indonesian Traditional Medicine. Kegiatan ini ditujukan bagi peserta University of Jember 4th International Cultural Camp (UJICC) 2018 yang bertema ‘Immersing to the Diversity of Local Tradition’. UJICC ini bermaksud untuk mengenalkan budaya, pariwisata, dan produk-produk Indonesia pada umumnya dan Jember pada khususnya. Workshop diikuti oleh 19 orang peserta, namun salah satu peserta berhalangan hadir karena sakit. Mereka adalah mahasiswa yang berasal dari berbagai negara, Myanmar, Malaysia, Inggris, Filipina, Serbia, Bhutan, Thailand, Laos, Jepang, dan Korea Selatan.
1st Workshop on Indonesian Traditional Medicine dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi, Lestyo Wulandari, S.Si., Apt., M.Farm dengan harapan bahwa obat tradisional Indonesia nantinya dapat dikenal luas di kancah internasional. Sambutan juga diberikan oleh Koordinator Pusat Layanan Internasional, Adhitya Wardhono, Ph.D, yang berpesan bahwa ke depannya kegiatan ini dapat terus berkesinambungan dan dapat bermanfaat.
Gambar Lestyo Wulandari, S. Si., Apt., M. Farm ketika memberikan sambutan
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait pengenalan obat tradisonal Indonesia yang disampaikan oleh Dewi Dianasari, S.Farm., M.Farm., Apt, dimana menjelaskan tentang klasifikasi, ciri, dan beberapa contoh obat tradisional Indonesia , yakni Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka. Namun materi yang disampaikan lebih menonjolkan pada bahasan tentang jamu, sebagai brand obat tradisional Indonesia dan merupakan warisan nenek moyang Indonesia, yang disajikan dalam bentuk gambar- gambar dan juga video agar lebih mudah dimengerti. Antusias dari para peserta dikatakan cukup tinggi dilihat dari banyaknya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan jamu.
Gambar Dewi Dianasari, S. Farm., M. Farm., Apt saat memberikan materi
Setelah pengenalan obat tradisonal Indonesia, para peserta terlibat dalam forum diskusi dan game yang dipandu oleh Endah Puspitasari, S. Farm., M.Sc., Apt. Para peserta berbagi bagaimana praktik penggunaan obat tradisonal di negara mereka masing-masing. Mereka juga sangat tertarik dan antusias saat dilaksanakan game mengelompokkan obat berdasarkan logo dan nomor registrasinya, hampir seluruh peserta dengan mudah mengelompokkan obat tradisional yang telah disediakan ke dalam 3 jenis golongan, yaitu Jamu, OHT dan Fitofarmaka. Peserta juga tidak ragu mencicipi rasa obat tradisional tersebut, seperti obat batuk herbal dan obat masuk angin.
Gambar ketika forum diskusi dan game
Tiba saatnya, para peserta diajak untuk praktik membuat jamu sendiri. Namun sebelumnya mereka dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing kelompok akan membuat jamu yang berbeda, yakni jamu beras kencur, kunyit asam, sirup jahe, dan serbuk temulawak. Tiap kelompok diberi tugas untuk mencari proses pembuatannya. Setelah itu mereka menuju laboratorium Farmasetika dengan mengenakan jas laboratorium, penutup kepala dan juga penutup kaki. Kegiatan praktik pembuatan jamu dipandu oleh Bu Endah, Bu Dewi, Bu Itus dan Bu Parka.
Para peserta sangat bersemangat ketika melihat alat dan bahan yang ada di meja masing-masing. Tiap peserta memiliki tugas masing- masing, ada yang memarut rimpang, menumbuk beras dengan “ulekan”, memeras, mengaduk dll. Para peserta melihat semua proses dalam tiap kelompok secara bergantian dan tidak segan untuk mencoba menggunakan beberapa alat tradisional. Hasil pembuatan jamu, sebagian dimasukkan ke dalam botol dan diberi label sebagai penanda mereka telah membuat suatu produk jamu, dan sebagian lagi mereka cicipi. Produk jamu hasil buatan para peserta workshop tidak kalah dengan jamu yang ada di pasaran, rasanya enak dan menyehatkan.
Gambar praktik pembuatan jamu
Demikianlah rangkaian kegiatan kegiatan 1st Workshop on Indonesian Traditional Medicine yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Universitas Jember tahun 2018. Semua peserta diberikan sertifikat telah lulus mengikuti workshop tersebut. Mereka sangat gembira dan bangga dengan apa yang telah mereka buat hari itu. Semoga acara tersebut dapat terus dilaksanakan dan semakin semarak kedepannya.