by Yemima, Ita, Arini on Juli 22
Sebagai salah satu ajang ilmiah bergengsi dikalangan mahasiswa, PKM atau Program Kreativitas Mahasiswa merupakan kegiatan yang diadakan oleh DILITABMAS untuk menghasilkan mahasiswa yang mampu mencapai kriteria lulusan perguruan tinggi yang baik yaitu memiliki academic knowledge, skill of thingking, management skill dan communication skill. Kegiatan ini dimulai sejak tahun 2001 dan telah menciptakan berbagai inovasi baik di bidang sains teknologi dan pengabdian kepada masyarakat. Menurut Pedoman PKM 2017, sejak Januari 2011 terdapat 7 bidang PKM diantaranya PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M), PKM- Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Penulisan Ilmiah (PKM-I), PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT) dan PKM-Karsa Cipta (PKM-KC).
Fakultas Farmasi tahun ini berbangga hati karena terdapat dua kelompok yang telah lolos pendanaan PKM-Penelitian. Salah satunya berjudul: DETECTION “Delayed Cataract Formation” Ekstrak Kayu Secang (Caesalpinia sappan L) dengan Inhibisi Enzim Aldose Reduktase Sebagai Agen Preventif Katarak Pada Komplikasi Diabetes Mellitus”, beranggotakan Noer Sidqi Muhammadiy (2015), Dwi Aftianingsih (2015) dan Jacinda Na’ilahafitra (2017). Ide tersebut muncul sebagai tanggapan terhadap tingginya prevalensi Diabetes Melitus (DM) yang tidak terkontrol di Indonesia dimana dapat menyebabkan banyak komplikasi seperti katarak diabetik, sedangkan pengobatan terhadap komplikasi tersebut saat ini hanya melalui operasi katarak. Penelitian ini diharapkan mampu memperoleh dosis efektif ekstrak kayu secang untuk menghambat pembentukan katarak pada tikus diabetes yang kemudian akan dikonversi ke dosis manusia agar nantinya dapat dikembangkan menjadi tablet ekstrak kayu secang.
Dwi Aftianingsih, Noer Sidqi Muhammadiy, dan Jacinda Na’ilahafitra Saat Monev
Selain kelompok yang diketuai oleh Noer Sidqi Muhammadiy, Ada juga kelompok yang diketuai oleh Ifan Arif Maulana (2015) yang beranggotakan Nimas Ayu Amanda Putri (2015) dan Anjas Setya Prakasa (2016) dengan judul: “Potensi Anti Diabetes Mellitus Formulasi Solid Self Nanoemulsifying Ekstrak Gedebog Pisang Raja melalui Gambaran Indeks Glikemik dan Histologi Pankreas Tikus Wistar”. Latar belakang dari judul PKM yang diambil yaitu masih tingginya prevalensi DM tipe 2 dimana untuk mengatasinya kebanyakan menggunakan obat-obat konvensional. Dibandingkan penggunaan obat konvensional, tanaman obat lebih menguntungkan dari segi keamanannya yaitu relatif terhindar dari efek samping yang cukup serius. Salah satu tanaman obat yang sudah dilaporkan memiliki aktifitas terhadap DM adalah Pisang Raja pada bagian gedebognya. Gedebog ini nantinya akan dimanfaatkan dalam bentuk ekstraknya, dimana untuk mencapai kestabilan dan bioavaibilitas yang tinggi dibuat dengan Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) dalam bentuk padat atau solid.
Ifan Arif Maulana, Nimas Ayu Amanda Putri, dan Anjas Setya Prakasa Saat Monev
Semangat terus dalam berkarya bagi kedua kelompok tersebut, semoga perjuangannya terus dapat berlanjut dalam memberikan kontribusi nyata bagi dunia kesehatan serta mampu meninggalkan jejak harum untuk dapat kita ikuti.