by Dini, Retno, Arini on June 08
Saat ini kita tengah berada di masa revolusi industri 4.0 dimana mengakibatkan kampus-kampus di Indonesia dituntut untuk adaptif terhadap berbagai kemajuan TIK dalam rangka meningkatkan kualitas proses belajar mengajar, seperti yang sudah dicanangkan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). KKNI adalah kerangka penjenjangan kualifikasi sumber daya manusia Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan sektor pelatihan dan pengalaman kerja dalam suatu skema pengakuan kemampuan kerja yang disesuaikan dengan struktur di berbagai sektor pekerjaan. Menurut Moh. Hasan selaku Rektor Universitas Jember, salah satu cara yang dapat ditempuh oleh Universitas Jember guna menjaga dan mencapai target KKNI adalah dengan penerapan E-Learning dan penerapan absensi berbasis elektronik (Humas UNEJ).
Di Fakultas Farmasi sendiri semenjak awal semester lalu dosen-dosennya sudah melakukan segala bentuk pembelajaran baik terkait materi kuliah, tugas maupun ujian dengan cara memaksimalkan peran dan fungsi dari E-Learning. Sementara dalam beberapa minggu ini mahasiswa Universitas Jember dikejutkan dengan adanya Presensi Elektronik melalui SFS (Sister For Student). Sehubungan dengan hal tersebut, telah dilaksanakan sosialisasi Presensi Elektronik SFS (Sister For Student) pada hari Senin, 28 Mei 2018 diruang Sidang Lantai 2 Kantor Pusat yang dihadiri oleh perwakilan dari Ormawa dan UKM Universitas Jember maupun dari tingkat Fakultas. Uji coba secara langsung pun juga sudah dilaksanakan oleh pihak UPTTI pada beberapa fakultas seperti FMIPA, FKG, FK, FKM, FARMASI, TEKNIK, ILKOM, dan HUKUM.
Aplikasi SFS ini baru bisa di operasikan menggunakan handphone dengan sistem android minimal Jelly Bean sedangkan handphone dengan sistem IOS belum bisa digunakan. Apabila mahasiswa belum mempuyai handphone berbasis android dan tidak memiliki sistem android sesuai standar yang ditentukan, maka mahasiswa akan dibantu presensi oleh dosen pengampu mata kuliah. Cara absensi ini lebih mudah dan efisien, para mahasiswa hanya perlu meng-install aplikasi android Sister for student versi new generation dari google play store. Kemudian mengisi data username dengan nomor NIM dan password yang sudah dimiliki. Handphone yang telah terdaftar akan mendapatkan kode IMEI yang berbeda satu sama lain (satu gadget satu kode).
Absensi elektronik menggunakan barcode ini sudah dapat dilakukan pada 5 menit sebelum perkuliahan dimulai. Caranya yakni dengan menyambungkan handphone yang telah ter-install SFS dengan wifi kampus yang nantinya akan di sediakan di setiap ruang kuliah. Kemudian scan barcode di lakukan pada komputer yang telah disediakan di setiap ruang kuliah. Ketika muncul “scan QR telah berhasil” itu tandanya mahasiswa bersangkutan telah melakukan absensi pada satu mata kuliah tersebut.
Harapannya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi yang berkembang saat ini yang diimplementasikan dalam sistem pembelajaran dan presensi berbasis elektronik bisa semakin memudahkan mahasiswa, dosen maupun untuk kepentingan controlling/monitoring.