Prof. Erdmann memberikan kuliah tamu bertema bioteknologi di ruang kuliah 1
Riset nanopartikel pada dasawarsa ini mengalami peningkatan yang signifikan. Karakteristik nanopartikel yang unik sebagai akibat perubahan ukurannya mengundang daya tarik besar bagi banyak ilmuwan dunia termasuk Indonesia. Periset bidang farmasi tidak luput pula turut serta menggali potensi nanopartikel untuk pengembangan obat-obatan. Pijakan kunci yang perlu dibangun dalam rangka riset tersebut yaitu mengetahui perkembangan terkini mengenai aplikasi nanopartikel untuk pengembangan obat dan berbagai aspek terkaitnya.
Fakultas Farmasi Universitas Jember berupaya mengikuti perkembangan terkini (state of the art) mengenai nanopartikel dengan menyelenggarakan kuliah tamu (guest lecture) dan diskusi grup terfokus (focus group discussion, FGD) pada Senin, 21 Mei 2018. Pakar yang diundang kali ini yaitu Prof. Dr. Helmut Erdmann. Prof. Erdmann yang merupakan guru besar bidang bioteknologi dari Flensburg University of Applied Sciences Germany. Lawatan beliau ini juga termasuk bagian dari kerja sama yang dibangun antara Universitas Jember dan DAAD Jerman. Sesi kegiatan kuliah tamu dilaksanakan pada pagi hari 08.00 hingga 10.30 dan setelahnya sesi FGD hingga siang.
Foto hadirin bersama Prof. Erdmann seusai acara guest lecture
Sesi pagi hari dilaksanakan di Ruang Kuliah 1 Fakultas Farmasi Universitas Jember yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa. Guest lecture ini khususnya dihadiri mahasiswa yang mengambil mata kuliah Bioteknologi Farmasi pada semester genap 2017/2018. Pada sesi ini mahasiswa menyimak kuliah tamu berjudul Application of Biotechnology in Medicines, Pharmaceuticals, and Cancer Therapy. Peserta kuliah tamu disegarkan kembali mengenai konsep obat berbasis protein dan terapannya untuk pengobatan penyakit. Demikian pula aspek bioteknologi dari produksi obat tersebut diterangkan Prof. Erdmann secara detil termasuk macam-macam obatnya meliputi insulin, human growth factor hingga vaksin. Menariknya lagi, Prof. Erdmann menjelaskan edible vaccines dan produk-produk farmasi yang sudah dipasarkan hingga kini. Sesi tanya jawab sebagai penutup sesi ini diwarnai banyak pertanyaan dari mahasiswa.
Dosen farmasi beserta Prof. Erdmann setelah sesi FGD di ruang multimedia
Sesi FGD bertajuk Risk Assessment of Nanoparticles yang diikuti oleh dosen-dosen dan undangan berlangsung di Ruang Multimedia Fakultas Farmasi Universitas Jember. Pada kesempatan ini Prof. Erdmann menyajikan sisi menarik dari nanopartikel itu sendiri. Sebagai contoh nanopartikel emas ketika disinari dengan cahaya akan memendarkan warna yang berbeda sesuai ukuran partikelnya. Demikian pula efeknya terhadap sel baik pada aspek viabilitas, sitotoksisitas, dan apoptosis dipengaruhi ukuran partikelnya. Ukuran nanopartikel antara 20 nanometer dan 80 nanometer memiliki perilaku yang berbeda terhadap tiga aspek tersebut. Hal ini menegaskan bahwa pentingnya untuk melakukan risk assessment pada nanopartikel yang hendak dikembangkan sebagai obat untuk menjamin safety penggunaannya pada manusia. Hal lain yang disampaikan pada FGD ini meliputi berbagai metode yang bisa dipakai untuk melaksanakan risk assessment. Seperti halnya pada guest lecture, sesi ini kemudian ditutup dengan tanya jawab dan foto bersama. (baw)