Kamis, 23 Oktober 2025, Fakultas Farmasi Universitas Jember menyelenggarakan kegiatan Guest Lecture bertajuk “Environmental Pharmacoepidemiology Approach” secara daring melalui platform Zoom Meeting. Kegiatan ini menghadirkan Dr. Tanavij Pannoi, B.Pharm., B.B.A., MPH., Ph.D., dari School of Pharmacy, Walailak University, Thailand. Acara ini diikuti oleh mahasiswa Program Studi Farmasi yang menempuh mata kuliah Farmakoterapi NPO, Farmakoepidemiologi, dan Farmakoekonomi. Selain itu guest lecture ini juga dihadiri oleh mahasiswa Pendidikan Profesi Apoteker dan Magister Farmasi bidang minat Farmasi Klinik dan Komunitas.

(Sesi pembukaan bersama moderator)

Guest Lecture ini dilaksanakan dengan tujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa mengenai konsep dan penerapan Environmental Pharmacoepidemiology, sebuah pendekatan yang menggabungkan ilmu farmakoepidemiologi dengan epidemiologi lingkungan. Pendekatan ini berfokus pada pemahaman bagaimana faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan curah hujan dapat memengaruhi pola penyakit, kebutuhan obat, serta efektivitas terapi di tingkat populasi. Dalam sesi pemaparan, Dr. Tanavij Pannoi menjelaskan bahwa perubahan iklim dan kondisi lingkungan global memiliki dampak yang signifikan terhadap penggunaan obat dan alat medis. Beliau memaparkan hasil penelitiannya yang menyoroti pengaruh faktor iklim terhadap penggunaan antibiotik, khususnya golongan makrolida. Lebih lanjut, Dr. Pannoi menekankan pentingnya pendekatan lintas disiplin dalam meneliti hubungan antara lingkungan dan penggunaan obat.

(Sesi pemaparan materi)

Acara kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi interaktif antara narasumber dan peserta. Mahasiswa yang hadir menunjukkan antusiasme tinggi dengan mengajukan berbagai pertanyaan terkait penerapan konsep Environmental Pharmacoepidemiology dalam praktik kefarmasian di Indonesia. Melalui kegiatan ini, peserta memperoleh pemahaman baru bahwa faktor lingkungan berperan besar dalam menentukan efektivitas dan keamanan terapi obat, sehingga penting bagi apoteker untuk mempertimbangkan aspek lingkungan dalam pengelolaan obat dan kebijakan kesehatan.

(Dokumentasi kegiatan)