Gambar terkait

by Chandra, Afriza, Arini on June 10

Usia Fakultas Farmasi Universitas Jember sudah tidak terbilang muda lagi, yaitu sudah menginjak usia 15 tahun. Selama perjalanannya hingga menjadi seperti saat ini tentu saja melibatkan banyak peristiwa-peristiwa yang mengiringi penambahan usianya.

Gambar terkaitC:\Users\Chandra\Documents\Bluetooth Folder\20180607_155805.jpg

Gambar perbedaan bangunan fakultas yang dulu (gambar atas) dan sekarang (gambar bawah)

Dekan Fakultas Farmasi UNEJ Lestyo Wulandari, S.Si., M.Farm., Apt menjelaskan dahulu sebelum menjadi fakultas, FFUJ merupakan Program Studi (Prodi) setara fakultas atau embrio fakultas seperti halnya prodi-prodi ilmu kesehatan yang lebih dulu berdiri layaknya : Program Studi Kedokteran Gigi (PSKG) tahun 1985, Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD) tahun 2000 dan Program Studi Kesehatan Masyarakat (PSKM) tahun 2002. Selanjutnya pada tahun 2003, Dirjen Pendidikan Tinggi Depdiknas mengeluarkan ijin penyelenggaraan Program Studi Farmasi (S-1) bagi Universitas Jember.

Tentu saja pada awal berdirinya, masihlah terdapat banyak kekurangan-kekurangan yang ditemui baik dari segi infrastruktur sarana maupun prasarananya. Ketika awal berdiri, ruang kuliah yang disediakan oleh pihak universitas sudah dilengkapi kursi dan kebutuhan ruang kuliah pada umumnya, namun untuk laboratoriumnya sendiri masih kosong, sehingga dari pihak Fakultas Farmasi mendata segala macam kebutuhan laboratorium yang dirasa perlu untuk mengisi kekurangan yang ada. Untungnya, hal tersebut dapat terpenuhi dalam jangka waktu dua bulan.

Ika Norcahyanti selaku dosen dan juga alumni Fakultas Farmasi Universitas Jember angkatan 2003 juga menceritakan kenangannya ketika beliau berada di bangku kuliah. Dahulu, jumlah mahasiswa untuk satu angkatannya masih sekitar 80 orang, dan karena alat-alat yang tersedia masih terbatas, mahasiswa angkatan 2003 melaksanakan praktikum kimia dasarnya di Fakultas MIPA. Ika juga menceritakan ketika masanya berkuliah dulu ruang kelas untuk kuliah masih berjumlah terbatas dan fasilitas yang tersedia tidak selengkap seperti sekarang.

Gambaran tersebut tentu saja sangat berbeda dari Fakultas Farmasi saat ini yang sudah sangat berkembang sejalan dengan pertambahan usianya. Saat ini jumlah mahasiswa setiap angkatannya berkisar 150 orang, terdapat fasilitas pendukung seperti gazebo, mushola, ruang kuliah, serta laboratorium dengan fasilitas didalamnya yang terbilang lengkap.

C:\Users\Chandra\Documents\Bluetooth Folder\20180607_155544.jpg

Gambar gazebo dan lingkungan fakultas yang kian rapi dan asri

C:\Users\Chandra\Documents\Bluetooth Folder\20180607_155107.jpg

Gambar ruang kuliah menggunakan LCD TV

C:\Users\Chandra\Documents\Bluetooth Folder\20180607_154910.jpg

Gambar area tempat duduk bagi mahasiswa untuk berdiskusi maupun bersantai

Pesatnya perkembangan FFUJ juga bisa dilihat dari beberapa pembangunan yang baru-baru ini telah diselesaikan, yaitu penambahan sekretariat UKM dan pembangunan lapangan basket. Bahkan tidak berhenti di situ, saat ini Fakultas Farmasi sedang melaksanakan proyek pembangunan gedung baru lagi dan perbaikan kantin.

C:\Users\Chandra\Documents\Bluetooth Folder\20180607_155207.jpg

Gambar pembangunan kantin baru

Gambar lapangan basket baru

Fakultas Farmasi sendiri telah meluluskan sekitar 800 mahasiswa S1 dan lebih dari 200 mahasiswa PSPA. Didukung dengan tenaga pengajar sebanyak 36 orang dan tenaga administrasi sebanyak 32 orang. Dalam perjalanannya Fakultas Farmasi juga menjalin kerja sama dengan beberapa mitra kerja seperti kerja sama nasional dengan pemerintahan seperti Balai POM, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten, Puskesmas serta 6 Rumah Sakit, 10 Industri Farmasi dan dengan lebih dari 10 apotek.

Selain kerja sama secara nasional, Fakultas Farmasi juga mempererat kerja sama internasional dengan stakeholder yang sudah rutin dilakukan sejak 5 tahun yang lalu. Kerja sama tersebut seperti dalam kegiatan Student Exchange yang rutin diadakan tiap tahun, Seminar Internasional, kegiatan Join Research, kegiatan Publikasi Bersama dengan mitra luar negeri, pembuatan book chapter dengan luar negeri, dan kegiatan-kegiatan kuliah tamu dari mitra baik dalam maupun luar negeri.

Lestyo Wulandari, Dekan Fakultas Farmasi, juga menyampaikan bahwa para alumni dari Fakultas Farmasi sendiri, utamanya dari Program Profesi Apoteker kebanyakan telah terserap 3 bulan sebelum lulus untuk direkrut oleh para stakeholder yang bekerja sama dengan Fakultas Farmasi. Kedepannya Beliau berharap Farmasis (Apoteker) lulusan dari Fakultas Farmasi dapat berkontribusi di bidang kesehatan nasional, dapat bekerja sama tidak hanya sesama farmasis namun juga dengan tenaga kesehatan lainnya dan makin menunjukkan eksistensinya baik di bidang kesehatan maupun industri. Oleh sebab itu diharapkan para mahasiswa baik S1 maupun mahasiswa profesi apoteker untuk menempuh pendidikan di Fakultas Farmasi ini dengan sebaik mungkin agar bisa menjadi farmasis yang berkualitas dan profesional.