Kamis, 31 Mei 2018 menjadi hari penting di penghujung Mei ini. Pasalnya, Fakultas Farmasi Universitas Jember mendapat tamu perwakilan dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Kementerian Kesehatan RI. Penyambutan tersebut kemudian dikemas dalam Focus Group Discussion (FGD) bersama Dekanat dan dosen yang diselenggarakan di Ruang Student Centered Learning (SCL). FGD ini membicarakan mengenai peluang kerja sama riset antara B2P2TOOT dan Fakultas Farmasi Universitas Jember.

Kementerian Kesehatan RI melalui B2P2TOOT telah menyelenggarakan proyek Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) yang mencakup seluruh wilayah Indonesia. RISTOJA ini dihelat mulai tahun 2012 hingga sekarang. Di fase awal RISTOJA telah dilaksanakan eksplorasi pengetahuan lokal etnomedisin dan tumbuhan obat berbasis komunitas di Indonesia. Pada fase ini dilakukan studi lapangan untuk menginventarisir sekaligus mengoleksi tanaman obat dan jamu yang dipakai komunitas tertentu. Tujuan jangka panjang dari riset ini yaitu untuk mengembangkan riset etnomedisin dan tumbuhan obat yang berkelanjutan.

Rohmat Mujahid, M.Sc., Apt., Perwakilan dari B2P2TOOT Memaparkan Topik Kerjasama Riset

Berlandaskan koleksi yang didapatkan melalui RISTOJA, B2P2TOOT kini menindaklanjuti riset dengan mengembangan profil metabolik ekstrak tumbuhan obatnya. Profil metabolik tersebut diteliti menggunakan instrumen Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT atau HPLC, High Performance Liquid Chromatography), Inframerah (IR, Infrared), dan Kromatografi Lapis Tipis (KLT atau TLC, Thin Layer Chromatography). Harapannya, berdasarkan profil metabolik dapat diketahui lebih lanjut identitas atau karakteristik tumbuhan obat yang berasal dari berbagai lokasi atau daerah. Hal ini bisa mendasari penelitian bioaktivitasnya hingga penemuan obat berbasis tumbuhan obat tersebut.

B2P2TOOT menawarkan kerjasama pengembangan profil metabolik ekstrak tumbuhan obat hasil riset RISTOJA berbasis instrumen yang telah disebutkan di atas. Secara fasilitas, Fakultas Farmasi Universitas Jember memiliki semua instrumen yang diminta dalam rangka kerjasama tersebut. Namun demikian, masih perlu dipertimbangkan mengenai target waktu, load kerja, dan persyaratan kerja yang diminta oleh B2P2TOOT. Detil tawaran kerjasama ini akan dibicarakan teknisnya lebih detil dalam beberapa waktu ke depan. Pada kesempatan setelah acara FGD, perwakilan dari B2P2TOOT, Rohmat Mujahid, M.Sc., Apt., diajak untuk melihat fasilitas laboratorium yang dimiliki fakultas terutama instrumen yang dibutuhkan dalam kerjasama pengembangan profil metabolik.(baw)

Dekanat dan Dosen Fakultas Farmasi UNEJ Mengikuti “FGD Kerjasama Penelitian dengan B2P2TOOT”