Bagian Farmasi Klinik Dan Komunitas

BAGIAN FARMASI KLINIK DAN KOMUNITAS

Bagian Farmasi Klinik dan Komunitas (FKK) merupakan salah satu bagian dari Fakultas Farmasi yang melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat serta mengembangkan keilmuan yang berkaitan dengan Farmasi Klinik dan Komunitas. Pada bagian FKK terdapat 2 kelompok riset dan pengabdian masyarakat (KeRis-DiMas), yakni Preclinical Pharmacology (PP) dan Drug Utilization Group (DURG).

Ketua Bagian FKK

apt. Fransiska Maria Christianty, M.Farm.

Sekretaris Bagian FKK

apt. Sinta Rachmawati, M.P.H.

Dosen Pengajar

  • Dr. apt. Fifteen Aprila Fajrin, M. Farm.

  • apt. Diana Holidah, M. Farm.

  • apt. Antonius Nugraha Widhi Pratama, M.P.H

  • apt. Ema Rachmawati, S. Farm., M. Sc.

  • apt. Afifah Machlaurin, S. Farm., M. Sc.

  • apt. Ika Puspita Dewi, S. Farm., M. Biomed

  • apt. Ika Norcahyanti, M. Sc.

  • apt. Dhita Evi Aryani, M. Farm. Klin.

Teknisi Lab

  • Dian Bekti Murwati, S. Farm.

  • Indriasih, S. P.

  • Ike Widiawati

Mata Kuliah Yang Diampu

  • Preskripsi

  • Imunologi

  • Biokimia

  • Patologi

  • Farmakokinetika

  • Farmakoepedimiologi

  • Farmasi Klinik

  • Farmasi Komunitas

  • Penanganan Hewan Coba

  • Farmakologi Molekular

  • Anatomi dan Fisiologi Manusia

  • Farmakologi dan Toksikologi

  • Farmakoterapi Penyakit Tidak Menular

  • Farmakoterapi Penyakit Infeksi dan Keganasan

  • Farmakoterapi Penyakit Degeneratif

  • Undang-Undang dan Etika Kefarmasian

Praktikum Yang Diampu

  • Praktikum Peskripsi

  • Praktikum Farmakologi dan Toksikologi

  • Praktikum Farmakokinetika

  • Praktikum Patologi

  • Praktikum Farmasi Klinik dan Komunitas

  • Praktikum PBL Farmakoterapi

  • Praktikum Farmasi Praktis (PSPA)

LABORATORIUM FKK


1. LABORATORIUM Farmakologi

Laboratorium ini digunakan untuk kegiatan praktikum Farmakologi-Toksikologi, Patologi, dan Farmakokinetika. Laboratorium ini memiliki beberapa ruangan, di antaranya ruang praktikum, ruang penelitian, dan ruang instrumen. Beberapa aktivitas yang dilakukan di laboratorium ini antara lain pengujian aktivitas farmakologi secara in vivo (pada mencit dan tikus) maupun in vitro, uji toksisitas, penentuan kadar obat dalam sampel urin maupun darah, pengukuran parameter biokimia darah dan patologi klinik, serta pembuatan dan pengamatan preparat histopatologi. Laboratorium ini melayani penelitian mahasiswa dan dosen baik dari Farmasi maupun luar Farmasi.

2. LABORATORIUM HEWAN COBA

Laboratorium ini digunakan utamanya sebagai tempat untuk pemeliharaan hewan coba (tikus dan mencit) untuk kebutuhan praktikum maupun penelitian. Laboratorium ini memiliki beberapa ruangan, di antaranya ruang transit, ruang penelitian, ruang pemeliharaan, dan gudang. Ruang transit digunakan untuk mengganti pakaian dan perlengkapan khusus yang diperlukan. Ruang penelitian khusus digunakan untuk perlakuan terhadap hewan uji, pembedahan, maupun pengamatan hewan coba dalam penelitian in vivo yang tidak dapat dilakukan di laboratorium Farmakologi dan Toksikologi. Ruang pemeliharaan terpisah menjadi 2 bagian, yakni untuk tikus dan mencit. Sementara itu, gudang digunakan untuk penyimpanan bak/wadah minum, pakan, dan bedding. Laboratorium ini melayani pemeliharaan hewan yang digunakan untuk penelitian mahasiswa dan dosen baik dari Farmasi maupun luar Farmasi.

3. LABORATORIUM FARMASI KOMUNITAS

Laboratorium ini digunakan untuk kegiatan praktikum preskripsi, farmasi klinik dan komunitas, dan farmasi praktis. Beberapa aktivitas yang dilakukan di laboratorium ini, antara lain pembuatan/formulasi sediaan yang tidak membutuhkan teknologi khusus, seperti salep, krim, lotio, bedak, dan sebagainya; serta dispensing berbagai sediaan baik padat, cair, maupun semisolid. Laboratorium ini melayani penelitian mahasiswa dan dosen baik dari Farmasi maupun luar Farmasi. Apotek simulasi yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laboratorium ini digunakan sebagai ruangan khusus untuk aktivitas pembelajaran terkait perapotekan, mulai dari orientasi suasana apotek, pelayanan resep, swamedikasi, KIE, konseling, skrining resep, serta mempelajari berbagai kegiatan terkait manajerial apotek.

3. LABORATORIUM FARMASI KLINIK

Laboratorium ini digunakan untuk kegiatan praktikum farmasi klinik dan komunitas, praktikum PBL farmakoterapi dan farmasi praktis. Beberapa aktivitas yang dilakukan di laboratorium ini, antara lain simulasi pelayanan farmasi klinik dalam setting praktek, antara lain malakukan komunikasi, pemberian informasi, dan edukasi obat/alkes/BHMP kepada pasien, konseling obat dengan penggunaan khusus, serta swamedikasi penyakit ringan. Selain itu juga mahasiswa juga melakukan presentasi dan diskusi penyelesaian masalah berdasarkan studi kasus farmakoterapi. Laboratorium ini akan menjadi cikal bakal terbentuknya PIO (Pusat Informasi Obat) di Fakultas Farmasi universitas Jember, yang dapat melayani informasi seputar obat dari masyarakat umum.