Pada tanggal 25 Juli 2019 lalu, Fakultas Farmasi menyelenggarakan kegiatan 2 nd Workshop of Indonesian Traditional Medicine, yang merupakan salah satu rangkaian kegiatan University of Jember 5st International Cultural Camp  (UJICC) 2019. Kegiatan ini diikuti oleh peserta UJICC 2019 yang berjumlah 19 orang, namun salah satu peserta berhalangan hadir karena sakit. Mereka adalah mahasiswa yang berasal dari berbagai negara Myanmar, Malaysia, Polandia, Filipina,  Bhutan, Maladewa, Kamboja, Laos, Jepang, Brunai Darusalam dan Korea Selatan.

2 nd Workshop of Indonesian Traditional Medicine  dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Farmasi, Lestyo Wulandari, S. Si., Apt., M. Farm beliau berharap dengan terlaksananya kegiatan ini diharapkan obat tradisional Indonesia dapat dikenal luas tidak hanya lokal tetapi juga internasiona. Beliau juga berpesan bahwa kegiatan ini diharapkan dapat terus berkesinambungan dan dapat bermanfaat.

Pemaparan materi tentang pengenalan obat tradisonal Indonesia disampaikan oleh Dewi Dianasari, S. Farm., M. Farm., Apt. Pada kesempatan itu dijelaskan klasifikasi, ciri, dan beberapa contoh  obat tradisional Indonesia , yakni Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT), dan Fitofarmaka. Penjelasan pemateri lebih menonjolkan jamu, sebagai brand obat tradisional Indonesia,dan merupakan warisan nenek moyang Indonesia, yang disajikan dalam gambar- gambar dan juga video agar lebih mudah dimengerti. Para peserta terlihat antusias dengan mengajukan beberapa pertanyaan berkaitan dengan jamu. Pemaparan materi diawali dengan pre test dan diakhiri denga post test untuk melihat pemahaman peserta terhadap materi yang telah diberikan. Hasil  post tes tersebut cukup bagus, dan peserta terlihat tertarik untuk mengetahui lebih lanjut tentang jamu.

Setelah pengenalan obat tradisonal Indonesia, para peserta terlbat dalam forum diskusi dan game yang dipandu oleh Endah Puspitasari, S. Farm., M.Sc., Apt. Mereka juga sangat tertarik dan antusias saat dilaksanakan game mengelompokkan obat berdasarkan logo dan nomor registrasinya, hampir seluruh peserta dengan mudah mengelompokkan obat tradisional yang telah disediakan ke dalam 3 jenis , Jamu, OHT dan Fitofarmaka. Dan tidak sedikit peserta yang tidak ragu mencicipi rasa obat tradisional tersebut, seperti obat batuk herbal dan obat masuk angin.

Setelah mengikuti kegiatan di kelas, para peserta diajak untuk praktik membuat jamu sendiri. Namun sebelumnya mereka dibagi menjadi 4 kelompok yang masing- masing kelompok akan membuat jamu yang berbeda, yakni jamu beras kencur, kunyit asam, sirup jahe, dan serbuk temulawak. Tiap kelompok diberi tugas untuk mencari proses pembuatannya. Setelah itu mereka menuju laboratorium Farmasetika dengan mengenakan jas  laboratorium, penutup kepala dam juga penutup kaki.  Kegiatan praktik pembuatan jamu dipandu oleh Bu Itus, Bu Endah, Bu Dewi, dan Mbak Parka.

Para peserta sangat bersemangat ketika melihat alat dan bahan yang ada di meja masing-masing. Tiap peserta memiliki tugas masing- masing, ada yang memarut rimpang, menumbuk beras dengan “ulekan”, memeras, mengaduk dll. Para peserta melihat semua proses dalam tiap kelompok secara bergantian dan tidak segan untuk mencoba menggunakan beberapa alat tradisional. Hasil pembuatan jamu, sebagian dimasukkan botol dan diberi label sebagai penanda mereka telah membuat suatu produk jamu, dan sebagian lagi mereka cicipi. Produk jamu hasil buatan para peserta workshop tidak kalah dengan jamu yang ada di pasaran, rasanya enak dan menyehatkan.

Demikianlah rangkaian kegiatan kegiatan 2ndWorkshop of Indonesian Traditional Medicine yang diselenggarakan oleh Fakultas Farmasi Unej tahun 2019. Semua peserta diberikan sertifikat telah lulus mengikuti workshop tersebut. Mereka sangat gembira dan bangga dengan apa yang telah mereka buat hari itu. Semoga acara tersebut dapat berkesinambungan dan semakin semarak.